Dari underdog ke juara: momen yang tak terlupakan dalam sejarah piala dunia


Piala Dunia FIFA, atau Piala Dunia seperti yang dikenal di Indonesia, adalah puncak kompetisi sepak bola internasional. Setiap empat tahun, tim dari seluruh dunia bersaing untuk mendapatkan gelar juara dunia yang bergengsi. Sementara pembangkit tenaga listrik seperti Brasil, Jerman, dan Argentina telah mendominasi turnamen, ada beberapa contoh di mana tim underdog telah menentang peluang dan muncul sebagai juara.

Salah satu kisah underdog yang paling berkesan dalam sejarah Piala Dunia adalah tentang Uruguay di Piala Dunia perdana pada tahun 1930. Turnamen ini diselenggarakan oleh Uruguay, dan mereka berhadapan dengan Argentina di final. Meskipun dianggap underdog, Uruguay melakukan kemenangan 4-2 yang menakjubkan untuk menjadi juara Piala Dunia pertama. Kemenangan itu bahkan lebih mengesankan mengingat Uruguay hanya memiliki 13 pemain di skuad mereka, dibandingkan dengan 22 Argentina.

Kisah underdog lainnya yang berkesan berasal dari Piala Dunia 1954 di Swiss, di mana Hongaria memasuki turnamen sebagai salah satu favorit. Namun, Jerman Barat yang muncul sebagai juara kejutan. Jerman mengalahkan Hongaria, yang tidak terkalahkan dalam 32 pertandingan sebelumnya, di final mendebarkan yang berakhir 3-2. Kemenangan itu adalah kisah underdog sejati, karena Jerman Barat telah dihancurkan oleh Perang Dunia II dan baru -baru ini dipulihkan sebagai anggota FIFA.

Dalam waktu yang lebih baru, salah satu kisah underdog yang paling berkesan dalam sejarah Piala Dunia berasal dari turnamen 2010 di Afrika Selatan. Tim nasional Spanyol telah lama dianggap berprestasi abadi di panggung internasional, tetapi mereka akhirnya menerobos dan memenangkan gelar Piala Dunia pertama mereka. Dipimpin oleh orang-orang seperti Xavi, Andres Iniesta, dan David Villa, Spanyol memainkan merek sepak bola berbasis kepemilikan yang indah dan mengalahkan Belanda 1-0 di final.

Kisah -kisah underdog ini berfungsi sebagai pengingat bahwa dalam sepak bola, segala sesuatu mungkin terjadi. Sementara pembangkit tenaga listrik tradisional dapat mendominasi turnamen, selalu ada ruang bagi tim kuda gelap untuk muncul dan membuat sejarah. Dari Uruguay pada tahun 1930 hingga Spanyol pada 2010, juara underdog ini telah memberikan beberapa momen paling berkesan dalam sejarah Piala Dunia.