Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, bersiap untuk pemilihan presiden yang akan datang. Dijadwalkan berlangsung pada bulan April 2024, pemilihan akan membuat Presiden Joko Widodo yang berkuasa, yang dikenal sebagai Jokowi, mencari pemilihan ulang untuk masa jabatan kedua.
Jokowi, mantan walikota solo dan gubernur Jakarta, pertama kali berkuasa pada tahun 2014, mengalahkan mantan jenderal Angkatan Darat Prabowo Subianto dalam pemilihan yang diperebutkan secara ketat. Sejak itu, Jokowi telah menerapkan sejumlah proyek reformasi ekonomi dan infrastruktur yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan Indonesia.
Namun, kepresidenan Jokowi bukan tanpa tantangan. Para kritikus menuduhnya gagal mengatasi korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, serta tidak melakukan cukup untuk mengatasi ketidaksetaraan pendapatan dan kemiskinan di negara itu. Selain itu, pemerintahannya telah menghadapi kritik karena penanganan pandemi Covid-19, dengan banyak orang Indonesia tidak senang dengan tanggapan pemerintah terhadap krisis.
Akibatnya, pemilihan yang akan datang diharapkan diperebutkan secara ketat, dengan beberapa penantang potensial sudah muncul. Salah satu yang paling menonjol adalah Prabowo Subianto, yang kalah dari Jokowi dalam pemilihan 2014 dan 2019. Seorang mantan jenderal dengan ikatan yang kuat dengan militer, Prabowo dikenal karena pandangan nasionalis dan konservatifnya, dan memiliki pengikut yang setia di antara para pendukung yang percaya ia dapat membawa stabilitas dan keamanan ke negara itu.
Calon potensial lainnya adalah Gubernur Jakarta Anies Baswedan, yang telah dipuji karena penanganannya terhadap pandemi Covid-19 di ibu kota. Anies, mantan menteri pendidikan dan rektor universitas, memiliki rekam jejak tata kelola yang kuat dan dipandang sebagai pemimpin progresif yang dapat memohon berbagai pemilih.
Siapa pun yang memenangkan pemilihan yang akan datang akan menghadapi sejumlah tantangan, termasuk pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, pemulihan ekonomi, dan masalah lingkungan seperti deforestasi dan perubahan iklim. Indonesia juga bergulat dengan meningkatnya intoleransi agama dan ekstremisme, serta gerakan separatis yang berkelanjutan di provinsi -provinsi seperti Papua dan Aceh.
Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, pemilihan presiden yang akan datang di Indonesia pasti akan diawasi dengan cermat baik di dalam negeri maupun internasional. Ketika negara itu terus bergulat dengan berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan politik, hasil pemilihan akan memiliki implikasi yang luas untuk arah Indonesia dan rakyatnya di masa depan.